Dalam
struktur sistem komputer, Sistem Operasi merupakan perangkat lunak lapisan
pertama yang diletakkan pada media penyimpan (hard disk) di komputer. Sementara
itu perangkat lunak lainnya berada padai lapisan ke dua. Gambar dibawah ini
menjelaskan sistem operasi dalam struktur sistem komputer.
Sistem Operasi dalam struktur sistem komputer
Computer hardware adalah semua bagian fisik dari
komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang
beroperasi di dalamnya, dan perangkat lunak yang menyediakan instruksi untuk
perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Batasan antara perangkat keras
dan perangkat lunak akan sedikit buram jika berbicara mengenai firmware,
karena firmware ini adalah perangkat lunak yang "dibuat"
atau di tanam ke dalam perangkat keras.
Utilities merupakan perangkat lunak
komputer yang didisain untuk membantu proses analisis, konfigurasi, optimasi,
dan membantu pengelolaan sebuah komputer ataupun sistem. Utilitas memfokuskan
penggunaannya pada optimalisasi fungsi dari infrastruktur yang terdapat dalam
sebuah komputer. Fungsi tersebut antara lain backup data, pemulihan sistem atau
data, kompresi data, penanganan virus dll.
aplication programs adalah perangkat lunak aplikasi
yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan tugas-tugas yang
diinginkan pengguna. Pengguna dapat melakukan berbagai hal dengan komputer
seperti mengetik, melakukan permainan, merancang gambar dll. Beberapa program
aplikasi digabung bersama menjadi suatu paket yang disebut paket atau suite
aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan
OpenOffice.org,
Sistem Operasi mempunyai fungsi
dan peranan yang sangat penting dalam sistem komputer. Peranan dan fungsi
sistem operasi tersebut antara lain ialah :
1.
Sebagai
kernel, yaitu program yang secara terus-menerus berjalan (running)
selama komputer dijalankan.
2.
Sebagai
Guardian: yaitu menyediakan kontrol akses yang melindungi file dan memberikan
pengawasan kepada proses pembacaan, penulisan atau eksekusi data dan program.
3.
Sebagai
Gatekeeper:
mengendalikan siapa saja yang berhak masuk (log) kedalam sistem dan mengawasi
tindakan apa saja yang dapat mereka kerjakan ketika telah log dalam sistem.
4.
Sebagai
Optimizer: Mengefisienkan
perangkat keras komputer sehingga nyaman untuk dioperasikan oleh pengguna,
menjadwal input oleh pengguna, pengaksesan basis data, proses komunikasi, dan
pengeluaran (output) untuk meningkatkan kegunaan.
5.
Sebagai
Coordinator :
menyediakan fasilitas sehingga aktivitas yang kompleks dapat diatur untuk
dikerjakan dalam urutan yang telah disusun sebelumnya.
6.
Sebagai
Programm Controller program pengontrol yaitu program yang digunakan
untuk mengontrol program aplikasi lainnya.
7.
Sebagai
Server: untuk menyediakan layanan yang sering dibutuhkan pengguna, baik
secara eksplisit maupun implisit, seperti mekanisme akses file, fasilitas
interupt.
8.
Sebagai
Accountant: mengatur waktu CPU (CPU time), penggunaan memori,
pemanggilan perangkat I/O (masukan/keluaran), disk storage dan waktu
koneksi terminal.
9.
Sebagai
interface (antar muka) yang menjembatani pengguna dengan perangkat
keras, menyediakan lingkungan yang bersahabat dan mudah digunakan (User
Friendly). Sehingga pengguna tidak dirumitkan oleh bahasa mesin atau
perangkat level bawah
10.
Sistem
resources manager : yaitu sebagai pengelola seluruh sumber daya sistem
komputer.
11.
Sebagai
Virtual Machine, yang menyediakan layanan seperti menyembunyikan kompleksitas
pemrograman dan menyajikan fasilitas yang lebih mudah untuk menggunakan
hardware.
Arsitektur Sistem Operasi
Arsitektur perangkat lunak adalah
merupakan struktur-struktur yang menjadikan landasan untuk menentukan
keberadaan komponen-komponen perangkat lunak, metode atau cara untuk mengelola
(organisasi) komponen-komponen tersebut untuk saling berinteraksi. Komponen
tersebut merupakan program-program bagian (prosedur, fungsi) yang akan
dieksekusi oleh program utama.
Arsitektur system operasi adalah
merupakan arsitektur perangkat lunak yang digunakan untuk membangun suatu
perangkat lunak sistem operasi yang akan digunakan dalam sistem komputer.
Perkembangan arsitktur system operasi modern ini semakin komplek dan rumit
sehingga memerlukan sistem operasi yang dirancang dengan sangat hati-hati,
cermat dan tepat agar dapat berfungsi secara optimum dan mudah untuk
dimodifikasi.
Sistem operasi merupakan kumpulan
dari program-program (prosedur,fungsi, library) dimana prosedur dapat saling
dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan”. Sistem pemanggilan
program untuk mendapatkan layanan dari sistem operasi tersebut dikenal dengan
nama System Call atau API (aplication programming interface).
Berbagai ragam Arsitektur system
operasi moderen diantaranya adalah :
a) Sistem monolitik
Sistem
monolitik Merupakan struktur sistem operasi sederhana yang dilengkapi dengan
operasi “dual” pelayanan {sistem call} yang diberikan oleh sistem operasi.
Model sistem call dilakukan dengan cara mengambil sejumlah parameter pada
tempat yang telah ditentukan sebelumnya, seperti register atau stack dan
kemudian mengeksekusi suatu intruksi trap tertentu pada monitor mode.
Sistem call pada Model struktur
monolitik sistem operasi
Model
struktur monolitik sistem operasi
Pada
model ini, tiap-tiap sistem call memiliki satu service procedure. Ulitity
pro-cedure mengerjakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh beberapa service
procedure, seperti mengambil data dari user program. Mekanisme dan prinsip
kerja model struktur monolitik sistem operasi ini adalah sebagai berikut:
· User
program melakukan “trap” pada karnel
· Intruksi
berpindah dari user mode ke monitor modedan mentransfer control ke sistem
operasi.
· Sistem
operasi mengecek parameter-parameter dari pemanggilan tersebut, untuk
menentukan sistem call mana yang memanggil.
· Sistem
operasi menunjuk ke suatu table yang berisi slot ke-k yang menunjuk sistem call
K (Kontrol).
· Kontrol
akan dikembalikan kepada user program, jika sistem call telah selesai
mengerjakan tugasnya. Tatanan ini memberikan suatu struktur dasar dari sistem
operasi sebagai berikut :
o
Program utama meminta service procedure.
o
Kumpulan service procedure yang dibaca
oleh sistem call.
o
Kumpulan utility procedure yang membantu
service procedure.
Keunggulan dari system Monolitik
ini adalah: layanan terhadap job-job yang ada bisa dilakukan dengan cepat
karena berada pada satu ruang alamat memory. Sementara itu kelemahan dari
system Monolitik adalah:
·
Pengujian
dan penghilangan kesalahan sulit dilakukan karena tidak dapat dipisahkan dan
dilokasikan,
·
Sulit
dalam menyediakan fasilitas pengamanan.
·
Kurang
efisien dalam penggunaan memori dimana setiap computer harus menjalankan kernel
yang besar sementara tidak memerlukan seluruh layanan yang disediakan kernel.
·
Kesalahan
pemrograman di satu bagian kernel menyebakan matinya seluruh sistem
b) Sistem berlapis
Teknik pendekatan struktur sistem
berlapis sistem operasi pada dasarnya dibuat menggunakan pendekatan top-down,
semua fungsi ditentukan dan dibagi menjadi komponen komponen. Modularisasi
sistem dilakukan dengan cara memecah sistem operasi menajdi beberapa lapis
(tingkat). Lapisan terendah (layer 0) adalah perangkat keras dan lapisan
teratas (layer N) adalah user interface. Dengan system modularisasi,
setiap lapisan mempunyai fungsi (operasi) tertentu dan melayani lapisan yang
lebih rendah.
System
operasi pertama kali yang memakai system berlapis adalah THE. System operasi
THE yang dibuat oleh Dijkstra dan mahasiswa-mahasiswanya. Pada dasarnya system
operasi berlapis dimaksudkan untuk mengurangi kompleknya rancangan dan
implementasi dari suatu system operasi. Contoh sistem operasi yang menggunakan
sistem ini adalah: UNIX termodifikasi, THE, Venus dan OS/2
Model struktur sistem
operasi berlapis
Keuntungan dari model
struktur sistem operasi berlapis adalah memiliki semua keunggulan rancangan
modular. Sistem terbagi dalam beberapa modul, setiap modul dan lapisan bisa
dirancang, di uji, secara independen sehingga jika terjadi suatu kesalahan
mudah untuk menanganinya. Sementara kelema-han dari sistem ini adalah semua
fungsi-fungsi dari sistem operasi harus ter-dapat di masing-masing lapisan,
jika terjadi suatu kesalahan bisa jadi semua lapisan harus diprogram ulang.
c) Sistem Mesin virtual
Konsep
dasar dari mesin virtual ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan sistem
terlapis dengan tambahan berupa antarmuka yang menghubungkan perangkat keras
dengan kernel untuk tiap-tiap proses. Mesin virtual menyediakan antar muka yang
identik untuk perangkat keras yang ada. Sistem operasi ini membuat ilusi atau
virtual untuk beberapa proses, masing-masing virtual proses mengeksekusi
prosessornya dan memorinya (virtual) masing masing.
Model struktur sistem
operasi mesinvirtual
Meskipun
konsep ini cukup baik, namun cukup komplek untuk diimple-mentasikan, karena
system menggunakan metode dual-mode. Mesin virtual hanya dapat berjalan
pada monitor-mode jika berupa sistem operasi, se-dangkan mesin virtual
itu sendiri berjalan dalam bentuk user-mode. Konsek-uensinya, baik
virtual monitor-mode maupun virtual user-mode harus dijalankan
melalaui physical user mode. Hal ini menyebabkan adanya transfer dari user-mode
ke monitor-mode pada mesin nyata, yang juga akan menyebabkan adan-ya
transfer dari virtual user-mode ke virtual monitor-mode pada
mesin virtual. Sumber daya (resource) dari computer fisik dibagi untuk
membuat mesin virtual. Penjadwalan CPU dapat membuat penampilan bahwa user
mempunyai proses-sor sendiri. Spooling dan system file dapat menyediakan
card reader virtual dan line printer virtual. Terminal time
sharing pada user melayani sebagai console operator mesin virtual.
Contoh sistem operasi yang memakai mesin virtual ada-lah IBM S/370 dan IBM
VM/370.
Teknik
ini berkembang menjadi sistem operasi emulator, shingga system operasi dapat
menjalankan aplikasi-aplikasi untuk system operasi lain. Sistem operasi
MS-Windows NT dapat menjalankan aplikasi untuk MS-DOS, OS/2 mode teks dan
aplikasi Win16. aplikasi tersebut dijalankan sebagai input bagi subsistem di
MS-Windows NT yang mengemulasikan system calls yang di-panggil aplikasi dengan
Win32 API ( Sistem Call di MS-Windows NT).
Keuntungan dan kerugian konsep
mesin virtual adalah sebagai berikut:
·
Mesin
virtual menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumber daya system sehingga
masing-masing mesin virtual dipisahkan mesin virtual yang lain. Isolasi ini tidak
memperbolehkan pembagian sumber daya secara langsung.
·
Sistem
mesin virtual adalah mesin yang cocok untuk riset dan pengembangan system
operasi. Pengembangan system dikerjakan pada mesin virtual, termasuk di
dalamnya mesin fisik dan tidak mengganggu operasi system yang normal.
·
Konsep
mesin virtual sangat sulit untuk mengimplementasikan kebutuhan dan duplikasi
yang tepat pada mesin yang sebenarnya.
d) Sistem operasi client server
Sistem operasi modem memiliki
kecendrungan untuk memindahkan kode ke lapisan yang lebih tinggi dan menghapus
sebanyak mungkin, kode-kode tersebut dari sistem operasi sehingga akan
meninggalkan keruel yang minimal. Konsep ini biasa diimplementasikan dengan
dengan cara menjadikan fungsi-fungsi yang ada pada sistem operasi menjadi user
proses. Jika satu proses minta untuk dilayani, misalnya satu blok file, maka
user proses {disini dinamakan: Client proses} mengirim permintaan tersebut ke
user proses. Server proses akan melayani permintaan tersebutkemudian
mengirimkan jawabannya kembali. Semua pekerjaan keruel dilakukan pada
pengendalian komunikasi antara client dan server. Dengan membagi sistem operasi
menjadi beberapa lapisan, dimana tiap-tipa bagian mengendalikan satu segi
sistem, seperti pelayanan file, pelayanan proses, pelayanan terminal, atau
pelayanan memori, maka tiap-tiap bagian menjadi lebih sederhana dan dapat
diatur selain itu, oleh karena semua server berjalan pada user mode proses, dan
bukan merupakan monitor mode, maka server tidak dapat mengakses hardware secara
lansung. Akibatnya, jika terjadi kerusakan pada file server, maka pelayanan
file akan terganggu. Namun hal ini tidak akan sampai menganggu sistem lainnya.
Masalah yang sering terjadi pada
system client –server adalah tidak semua tugas dapat dijalankan di tingkat
pemakai, tapi kesulitan ini dapat di atas dengan:
·
Proses
server kritis tetap di kernel, yaitu proses yang biasanya berhubungan dengan
hardware.
·
Mekanisme
ke kernel seminimal mungkin sehingga pengaksesan ruang pemakai dapat dilakukan
secepat mungkin
Model
struktur sistem operasi client server
Model
client server pada jaringan terdistribusi
Keuntungan dari model client
server ini antara lain adalah sebagai berikut:
·
Dapat
diadaptasikan pada sistem terdistribusi.
·
Jika
suatu client berkomunikasi dengan server dengan cara mengirimkan pesan, maka
server tidak perlu tahu apakah pesan itu dikirim oleh dan dari mesin itu
sendiri {local} atau dikirim oleh mesin yang lain melalui jaringan.
·
Pengembangan
dapat dilakukan secara modular
·
Kesalahan
pada suatu subsistem tidak menganggu subsistem lain sehingga tidak
mengakibatkan system mati secara keseluruhan
Sedangkan kelemahan dari system
client-server adalah : Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck dan Layanan
dilakukan secara “lambat” karena harus melalui pertukaran pesan antar
client-server.
e) Sistem Berorientasi Obyek
Layanan Sistem operasi sebagai
kumpulan proses untuk menyelesaikan pekerjaannya, yang sering disebut dengan
system operasi bermodel proses, sedangkan layanan system operasi sebagai objek
disebut dengan system operasi berorentasi objek. Pendekatan objek dimaksudkan
untuk mengadopsi keunggulan dari teknolgi berorientasi objek.
Pada system operasi berorientasi
objek, layanan diimplementasikan sebagai kumpulan objek, masing-masing objek
diberi tipe yang menandai property objek seperti proses, dirktori, berkas, dan
sebagainya. Dengan memanggil operasi yang didefinisikan di objek, data yang
berada dalam objek tersebut dapat diakses dan dimodifikasi. Contoh dari system
operasi berorentasi objek antara lain adalah: 1) Eden 2) Choices 3) X-kernel.
4) Medusa. 5) Clunds. 6) Amoeba. 7) Muse. 8) Sistem operasi MS-Windows NT
mengadopsi beberapa teknologi berorientasi objek tapi tidak secara
keseluruhannya.
Arsitektur Sistem Operasi Windows
Sistem
operasi Windows untuk desktop pada mulanya adalah sebuah sistem operasi
sederhana. MS-DOS merupakan sistem operasi dasar yang digunakan dan
dikembangkan menjadi Windows 1.0 sampai Windows ME. Selain itu, Microsoft juga
membangun suatu sistem operasi yang berbeda arsitekturnya dengan MS-DOS, yaitu
Windows NT. Arsitektur windows NT ini menjadi dasar pengembangan sistem operasi
Windows NT 3.1 sampai Windows 8 .
1) Arsitektur MS DOS
Arsitektur
sistem operasi MS-DOS menggunakan model struktur monolitik yang konstruksinya
tidak terstruktur. Dalam arsitektur ini semua komponen sistem operasi tergabung
atau bercampur menjadi satu, semua program bagian (fungsi, prosedure atau sub
rutin) dapat mengakses program-program lainnya.
Struktur MS Dos
Pada
sistem operasi MS-DOS, antara aplikasi dan sistem operasi tidak ada pemisahan
yang jelas, yang menyebabkan mudahnya program-program virus memodifikasi dan
merusak sistem operasi MS-DOS.
Program
aplikasi memiliki aksea untuk memodifikasi bagian sistem operasi (program resident,
device driver MS-DOS maupun device driver BIOS).
2) Arsitektur Dasar Windows NT
Sistem operasi windows NT
memiliki menggunakan model struktur berlapis (layered). Dalam arsitektur
ini komponen dalam sistem operasi tidak tergantung dari komponen yang lain,
dengan demikian modifikasi atau perubahan dalam satu komponen tidak berpengaruh
banyak pada komponen lainnya. Arsitektur Windows NT secara global terdidi dari
empat lapisan yaitu:
1. Hardware abstraction layer (HAL)
2. Kernel 3. Subsystems 4. System services
Hardware Abstraction
Layer (HAL), lapisan ini memetakan perintah dan tanggapan
perangkat keras generik menjadi perintah dan tanggapan unik platform tertentu
seperti Intel 486 atau Pentium, Motorola PowerPC, atau DEC Alpha. HAL membuat machine
system bus, DMA controller, interrupt controller, system
timer, dan modul memori. Sebagai mana oleh kernel HAL juga menyediakan
dukungan untuk symmetric multiprocessing. Kernel, lapisan
ini berisi komponen-komponen sistem operasi paling dasar. Kernel mengelola
penjadwalan dan context switching, exception handling dan interrupt
handling serta multiprocessing synchronization. Subsystems,
lapisan ini terdiri dari berbagai ragam modul, fungsi-fungsi spesifik
yang menggunakan layanan-layanan dasar yang disediakan kernel. System
services, lapisan ini menyediakan antarmuka ke perangkat lunak mode
pemakai.
Arsitektur
Dasar Windows NT
3) Arsitektur
Dasar Sistem Operasi Windows Vista, Windows 7, 8
Sistem operasi Windows memiliki
arsitektur yang sangat modular. Setiap fungsi sistem dikelola oleh satu
komponen dari sistem operasi. Semua aplikasi mengakses fungsi melalui komponen
yang bertanggung jawab menggunakan antar muka data standar (data standar interfaces).
Key sistem hanya dapat diakses melalui sesuai fungsi. dalam arsitektur modular
ini pada prinsipnya setiap modul dapat dihapus, upgrade, atau diganti tanpa
menulis ulang seluruh sistem atau standar aplikasi program antarmuka (API).
Berbagai ragam Kernel-mode komponen Windows adalah sebagai berikut:
·
Exekutiv
: Berisi dasar layanan sistem operasi, seperti manajemen memori, proses dan
manajemen thread, keamanan, I / O, dan komunikasi interprocess.
·
Kernel
: Mengontrol eksekusi prosesor (s). Kernel mengelola benang penjadwalan, proses
switching, pengecualian dan penanganan interupsi, dan multiprosesor
sinkronisasi. Tidak seperti sisa Eksekutif dan tingkat pengguna, kode sendiri
Kernel ini tidak berjalan di thread.
·
Hardware
Abstraction Layer (HAL) : Maps antara perintah hardware generic dan tanggapan
dan mereka yang unik untuk platform tertentu. Ini mengisolasi OS dari
platform-spesifik hardware differences.The HAL membuat setiap computer sistem
bus, memori akses langsung (DMA) controller, interrupt controller, system
timer, dan modul memori terlihat sama dengan Eksekutif dan Kernel komponen. Hal
ini juga memberikan dukungan yang diperlukan untuk multiprocessing simetris
(SMP), menjelaskan selanjutnya.
·
Device
Driver : Perpustakaan dinamis yang memperluas fungsionalitas dari Eksekutif.
Ini termasuk driver perangkat keras yang menerjemahkan pengguna I / O fungsi
panggilan ke perangkat hardware tertentu I / O permintaan dan komponen
perangkat lunak untuk menerapkan sistem file, protokol jaringan, dan setiap
ekstensi sistem lainnya yang perlu dijalankan dalam mode kernel.
·
Windowing
and Graphics System : Mengimplementasikan pengguna grafis antarmuka (GUI)
fungsi, seperti berurusan dengan windows, antarmuka pengguna kontrol, dan
menggambar. Executive Windows termasuk komponen untuk fungsi sistem tertentu
dan menyediakan API bagi pengguna-mode software.
Berikut
ini adalah deskripsi singkat dari masing-masing dari modul Eksekutif:
·
I/O Manager. Menyediakan
kerangka kerja di mana perangkat I / O dapat diakses untuk aplikasi, dan
bertanggung jawab untuk pengiriman ke driver perangkat yang sesuai untuk
diproses lebih lanjut. Manajer I / O menerapkan semua Windows I / O API dan
keamanan menegakkan dan penamaan untuk perangkat, protokol jaringan, dan file
system.
·
Cache Manager. Meningkatkan
kinerja berbasis file I / O dengan menyebabkan baru Data file yang
direferensikan untuk berada di memori utama untuk akses cepat, dan dengan
menunda disk menulis dengan memegang pembaruan dalam memori untuk waktu yang
singkat sebelum mengirim mereka ke disk.
·
Object Manager. Membuat,
mengelola, dan menghapus objek Executive Windows dan tipe data abstrak yang
digunakan untuk mewakili sumber daya seperti proses, benang, dan objek sinkronisasi.
Ini memaksa aturan seragam untuk mempertahankan, penamaan, dan pengaturan
keamanan objek. Manajer objek juga menciptakan objek menangani, yang terdiri
dari informasi kontrol akses dan pointer ke benda object.Windows dibahas
kemudian dalam bagian ini.
·
Plug and Play Manager.
Menentukan driver yang diperlukan untuk mendukung khususnya perangkat dan beban
tersebut driver.
·
Power Manager. Koordinat
manajemen daya antara berbagai perangkat dan dapat dikonfigurasi untuk
mengurangi konsumsi daya dengan mematikan perangkat menganggur, menempatkan
prosesor untuk tidur, dan bahkan menulis semua memori ke disk dan menutup
aliran listrik ke seluruh sistem.
·
Security Reference Monitor.
Memberlakukan akses-validasi dan audit generasi rules.The Windows model berorientasi
objek memungkinkan untuk konsisten dan seragam melihat keamanan, sampai ke
entitas mendasar yang membentuk Eksekutif. Dengan demikian, Windows menggunakan
rutinitas yang sama untuk validasi akses dan untuk Audit memeriksa semua benda
yang dilindungi, termasuk file, proses, ruang alamat, dan I / O device.
·
Virtual Memory Manager.
Mengelola alamat virtual, memori fisik, dan paging file pada disk. Kontrol
hardware memori manajemen dan data struktur yang memetakan alamat virtual dalam
ruang alamat proses untuk halaman fisik dalam memori komputer.
Arsitektur
dasar Sistem Operasi Windows 7
· Process/thread Manager. Membuat, mengelola, dan proses menghapus
dan thread object.
· Configuration Manager. Bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
mengelola system registry, yang merupakan repositori untuk kedua sistem yang
luas dan berbagai parameter setiap pengaturan user.
· Local Procedure Call (LPC) Facility. Mengimplementasikan efisien
lintas proses Prosedur panggilan mekanisme komunikasi antara proses lokal
mengimplementasikan layanan dan subsistem. Serupa dengan panggilan prosedur
remote (RPC) fasilitas yang digunakan untuk pengolahan terdistribusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar