Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting
saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya
dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga
pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya
ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya
berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware
(perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat
dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik
Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada
baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
·
Setelah
komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang
telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket
power pada Motherboard.
·
Untuk
casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan
benar.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
·
Floppy
Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
·
Komputer
tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik
tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi
pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan
ketimbang teknik Forward. Untuk
lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer,, silakan simak tabel berikut :
No
|
Komponen
|
Pendeteksian
Masalah
|
1
|
Power Supply
|
Analisa
Pengukuran
|
2
|
Motherboard
|
|
3
|
Speaker
|
|
4
|
RAM
|
Analisa Suara
|
5
|
VGA Card +
Monitor
|
|
6
|
Keyboard
|
Analisa
Tampilan
|
7
|
Card I/O
|
|
8
|
Disk Drive
|
|
9
|
CD/DVD ROM
|
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara
mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu
seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan
komponen tersebut.
Contoh
: Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur
tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa
Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode
suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker.
Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode
suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
·
Bunyi
beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
·
Bunyi
beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
·
Bunyi
beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard
atau DRAM.
·
Bunyi
beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau
VGA Card.
·
Bunyi
beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
·
Bunyi
beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
·
Bunyi
beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
·
Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya
ada masalah penerimaan tegangan (power).
·
Pada
beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila
temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan
: kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain
kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa
Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih
mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang
ditampilkan di monitor. Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard
Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
·
Apabila terjadi masalah dan sistem masih
memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2
kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9,
yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
·
Apabila terjadi masalah dan sistem
memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
·
Sedangkan untuk masalah yang tidak
disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak
permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Adapun
beberapa permasalahan umum yang terjadi pada komputer beserta solusi-solusi
untuk mengtasinya.
1.
Masalah Pada Power Supply
Gejala
: Jika setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di
monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak
berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala .
Solusi
: Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan
baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya
dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang
dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti
kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya
tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.
Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka
kemungkinan berikutnya baru pada PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel
power) dan komponen terpasang dengan baik. Caranya dengan membuka casing,
kemudian menekan-nekan kembali komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya
hal ini disebabkan karena konektor yang tidak terhubung dengan sempurna.
Perhatikan juga ATX 12V, yang dapat ditemukan pada kebanyakan motherboard empat
tahun belakangan ini. Motherboard tidak akan beraksi, tanpa catuan daya dari
konektor ini.
2.
Masalah Pada Mother Board
Gejala
: Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di
panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power
supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
Solusi
: Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data
ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU,
kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka
silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan
dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati
dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel
pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing
hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti,
lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih
bagus, tapi ada kalanya Mboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang
terdapat di BIOS.
3.
Masalah Jika Pada Harddisk tidak
Terbaca.
Gejala:
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses
tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating
system, dan kemudian di layar monitor ada pesan "harddisk error, harddisk
Failur.
Solusi
: Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar,
sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara
yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di
controllernya.
4.
Masalah Jika Pada Harddisk Muncul Pesan
“Operating system not found”.
Gejala :Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan "Operating system not found".
Gejala :Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan "Operating system not found".
Solusi
: Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng
atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada
kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas.
5.
Masalah Jika Pada Harddisk Bad Sector.
Gejala
: Jika harddisk bad sector. Solusi : Ada beberapa faktor penyebab
terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi
putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaian tidak di shot down,
pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software.
Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk
menghilangkan badsector.
6.
Sistem Tidak Mengenali
Harddisk Baru.
Permasalahan: Harddisk baru yang
terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun.
Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk
dengan benar. Harddisk bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses
instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan,
saat memasang harddisk.
Pastikan harddisk sudah
mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi.
Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda
menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan
daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari
PSU.
Pastikan setting master
dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin
memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi
tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.
Jika Anda menginginkan
memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada
harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu
menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana
yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah
dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan
sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.
Jika itu semua belum
dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS.
Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE
controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA.
Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru
ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk
menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau
updatenya, tergantung chipset motherboard yang digunakannya.
7.
Harddisk Terdeteksi,
namun Tidak Dapat Dioperasikan.
Permasalahan: BIOS mendeteksi
keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan Windows, bahkan DOS.
Solusi: Ini bukan permasalahan
besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan kemudian memformat
harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum terformat
dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada beberapa
kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut.
·
Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi
harddisk baru tersebut dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan
sedikit pengetahuan dasar tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami
sangat menyarankan untuk memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi
rekan Anda yang sudah berpengalaman.
·
Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows
2000/XP ataupun beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah
pusing lagi berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada
saat proses instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan.
Setidaknya akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk
kebanyakan orang.
·
Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan
sebagai harddisk tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah.
Misalnya selama ini Anda sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan
mengguna kan user yang memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal
berikut ini.
·
Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah
satunya dengan cara klik kanan pada My Computer, pilih Manage.
Perhatikan kolom bagian
kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini Anda dapat
melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.
Catatan: Berhati-hatilah
saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk Management. Jangan sampai
salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam harddisk ataupun partisi
dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun fungsi serupa yang
tersedia pada proses instalasi operating system.
8.
Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW Tidak
terdeteksi di windows
Gejala
: Jika pada CD/ DVD/ ROM/ RW Tidak terdeteksi di windows
Solusi
: Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di
setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led
menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya. Atau dalam kasus lain, bisa
juga terjadi karena salah pen-jumper-an
9.
Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW yang
tidak bisa keluar masuk CD
Gejala : Jika pada CD/ DVD/ ROM / RW Tidak bisa keluar masuk CD.
Solusi : Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor. Cobalah bawa keahlinya .
Gejala : Jika pada CD/ DVD/ ROM / RW Tidak bisa keluar masuk CD.
Solusi : Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor. Cobalah bawa keahlinya .
10. Masalah
pada CD/ DVD / ROM/ RW Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja.
(CD).
Gejala
: Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
Solusi
: Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki
dengan cara men-set ualng optik tersebut.
11.
Masalah pada CD/ DVD / ROM/ RW
Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk).
Gejala : Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Gejala : Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi
: Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud
12. Masalah
BIOS
Gejala
: Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi
Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi
: Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang
memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak
dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper
khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC
dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper
pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak
memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS
dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan
sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.
13. CPU
mengeluarkan suara Beep .
Gejala
: CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada
tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi
: Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi
tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya
kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang
dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi
penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut.
14. Batrey
CMOS Rusak / Lemah
Gejala
: Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang
men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga
settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi
Hardware harus di Set ulang.
Solusi
: Segera Ganti Batrey nya.
15.
CPU sering Hang.
Gejala : CPU yang sering Hang
Gejala : CPU yang sering Hang
Solusi
: Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk,
Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard
Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak
stabil, sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih
fatal.
16.
Komputer sering tampil blue
screen.
Gejala : Tampilan biru pada komputer dengan pesan error
Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
Gejala : Tampilan biru pada komputer dengan pesan error
Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
17. Komputer
bejalan lambat.
Gejala
: Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnyatidak begitu
lambat.
Solusi
: Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space
hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space
harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.
18. Keyboard
error or no keyboard present
Gejala
: Muncul pesan pada monitor Keyboard error or no keyboard present .
Solusi :Itu menandakan konektor keyboard belum terhubung pada mainboard. Hubungkan keyboard pada konektor yang sesuai pada mainboard.
Solusi :Itu menandakan konektor keyboard belum terhubung pada mainboard. Hubungkan keyboard pada konektor yang sesuai pada mainboard.
19. BIOS
ROM checksum error – System halted.
Gejala
: Muncul pesan pada monitor BIOS ROM checksum error – System halted.
Solusi : Ini menandakan terjadi masalah/kerusakan pada BIOS. Ganti baterai CMOS dengan yang baru lalu reset CMOS dengan cara menghubungkan jumper reset CMOS pada mainboard selama beberapa detik saat PC masih dalam kondisi hidup, atau update BIOS dengan versi yang lebih baru.
Solusi : Ini menandakan terjadi masalah/kerusakan pada BIOS. Ganti baterai CMOS dengan yang baru lalu reset CMOS dengan cara menghubungkan jumper reset CMOS pada mainboard selama beberapa detik saat PC masih dalam kondisi hidup, atau update BIOS dengan versi yang lebih baru.
20. Memory
test fail
Gejala
: Muncul pesan pada monitor Memory test fail.
Solusi
: menandakan terjadi masalah / kerusakan pada chip RAM.ganti keping RAM dengan
yang baru.
21. Lampu
power tidak menyala tetapi kipas power supply tidak bekerja
Masalah : Kecurigaan pertama tentu harus dialamatkan pada sumber listrik itu sendiri. Kadangkala, listrik yang bervoltase terlalu rendah juga membuat PC diam seribu bahasa ketika diberikan daya padanya.
Masalah : Kecurigaan pertama tentu harus dialamatkan pada sumber listrik itu sendiri. Kadangkala, listrik yang bervoltase terlalu rendah juga membuat PC diam seribu bahasa ketika diberikan daya padanya.
Solusi
:
Pastikan bahwa tersedia suplai listrik dan jala-jala listrik. Gunakan
multimeter atau test pen untuk menguji ketersediaan suplai listrik di tempat
colokan. Sementara, tegangan yang terlampau rendah hanya bias diatasi dengan memasang
UPS atau stabilizer. Bila listrik normal, periksa seluruh jalur kabel yang
menghubungkan power supply pada PC ke jala listrik. Untuk amannya, bila PC Anda
ada di rumah, nyalakan computer pada waktu siang hari ketika voltase jaringan
listrik belum berada pada puncak. Beban puncak listrik menyebabkan voltase
turun, dan ini biasanya terjadi pada waktu sore atau malam hari. Untuk
memeriksa power supply lewat cara praktis, Anda bias menghubungpendekkan jalur
kabel pada power supply lewat lubang di ujung kabel menggunakan kawat pendek.
Atau, Anda juga bias menggunakan multimeter.
22. Lampu
power tidak menyala, kipas pendingin power supply berputar tetapi system tidak
mau hidup
Masalah
: Ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama suplai tegangan listrik dari rumah
Anda terlampau rendah, atau kemungkinan kedua, terjadi kerusakan pada output
power supply yang ada di CPU Anda .
Solusi
: Pastikan terlebih dahulu bahwa suplai tegangan cukup. Tegangan yang terlalu
kecil akan membuat power supply tidak dapat berfungsi normal. Gunakan voltmeter
untuk mengukur tegangan output yang keluar dari power supply. Biasanya,
tegangan output dari kabel power supply berukuran +5 volt. Bila sinyal voltase
tidak terdeteksi atau terlampau lemah, kemungkinan kerusakan ada pada power
supply. Ganti power supply di CPU Anda.
23. Sistem
bekerja normal, tetapi Windows selalu masuk pada setting Safe Mode
Masalah : Terjadi konflik driver, IRQ, atau resources lainnya pada PC. Kemungkinan masalah yang lain, ada aplikasi software yang saling bertubrukan.
Solusi : Lepaskan semua card tambahan yang tidak digunakan kecuali menyalakan system PC. Buang semua driver yang tidak diperlukan, lalu setelah semua driver dibuang dibersihkan, restart PC Anda. Curigai aplikasi software-nya bila semua cara sudah Anda tempuh tetapi masalah tetap muncul.
Masalah : Terjadi konflik driver, IRQ, atau resources lainnya pada PC. Kemungkinan masalah yang lain, ada aplikasi software yang saling bertubrukan.
Solusi : Lepaskan semua card tambahan yang tidak digunakan kecuali menyalakan system PC. Buang semua driver yang tidak diperlukan, lalu setelah semua driver dibuang dibersihkan, restart PC Anda. Curigai aplikasi software-nya bila semua cara sudah Anda tempuh tetapi masalah tetap muncul.
24. Setelah
POST berlangsung, system menginformasikan adanya error pada hardware
Masalah : Kabep CPU fan terpasang pada tempat yang salah. Meskipun CPU fan menunjukkan tanda berputar, beberapa motherboard mesyaratkan kabel CPU fan terpasang pada tempat yang benar. Pada motherboard, terdapat beberapa tempat untuk memberi daya listrik pada CPU fan yang bentuknya sama. Tetapi bila kita amati lebih teliti pada board, ada tulisan yang menandakan, bahwa colokan tersebut berlabel CPU fan atau Power fan. Kabel CPU fan harus terhubung ke colokan CPU fan, bukan Power fan.
Masalah : Kabep CPU fan terpasang pada tempat yang salah. Meskipun CPU fan menunjukkan tanda berputar, beberapa motherboard mesyaratkan kabel CPU fan terpasang pada tempat yang benar. Pada motherboard, terdapat beberapa tempat untuk memberi daya listrik pada CPU fan yang bentuknya sama. Tetapi bila kita amati lebih teliti pada board, ada tulisan yang menandakan, bahwa colokan tersebut berlabel CPU fan atau Power fan. Kabel CPU fan harus terhubung ke colokan CPU fan, bukan Power fan.
Solusi
:
Periksa buku manual dan amati tulisan pada motherboard. Pastikan bahwa kabel
tercolok dengan benar pada CPU fan dan bukan pada Power fan.
25. Setelah
POST berjalan, keyboard atau mouse tidak terdeteksi dan system berhenti
berproses
Masalah
: Kemungkinan, keyboard atau mouse tidak terpasang dengan benar. Bila keyboard
tidak terpasang dengan benar atau keyboard mengalami kerusakan, setelah POST
berlangsung, biasanya di layar monitor akan muncul peringatan “No keyboard
present” lalu system menjadi hang atau berhenti. Bila mouse tidak terdeteksi,
system akan masuk ke Windows, tetapi sebelumnya akan muncul peringatan berupa
kotak dialog bahwa tidak ada mouse pada system Anda.
Solusi : Periksa kabel keyboard yang menancap pada bagian I/O di belakang casing. Periksa apakah kaki-kaki pada kabel masih lengkap atau ada yang patah. Bila memungkinkan, periksa keyboard menggunakan PC lainnya yang berfungsi normal. Lakukan prosedur ya ng sama untuk memeriksa mouse. Bila mouse atau keyboard tidak mengalami kerusakan, kemungkinan yang lain adalah salah satu atau kedua controller pada keyboard dan mose mengalami kerusakan. Bila kerusakan ini yang terjadi, mau tidak mau Anda harus mengakalinya, misalnya dengan menggunakan keyboard atau mouse bertipe USB.
Solusi : Periksa kabel keyboard yang menancap pada bagian I/O di belakang casing. Periksa apakah kaki-kaki pada kabel masih lengkap atau ada yang patah. Bila memungkinkan, periksa keyboard menggunakan PC lainnya yang berfungsi normal. Lakukan prosedur ya ng sama untuk memeriksa mouse. Bila mouse atau keyboard tidak mengalami kerusakan, kemungkinan yang lain adalah salah satu atau kedua controller pada keyboard dan mose mengalami kerusakan. Bila kerusakan ini yang terjadi, mau tidak mau Anda harus mengakalinya, misalnya dengan menggunakan keyboard atau mouse bertipe USB.
26.
Windows mendeteksi RAM yang lebih sedikit
dari yang sesungguhnya ?
Ada banyak hal yang menyebabkan, diantaranya adalah :
Ada banyak hal yang menyebabkan, diantaranya adalah :
1)
"Kerusakan"
fisik". Untuk mengatasinya Anda harus memeriksa kondisi fisik RAM
tersebut. Buka casing komputer Anda, lalu cabut RAM tersebut. Bersihkan apabila
RAM dan socketnya kotor. Periksa juga apakah ada karat. Anda juga harus memastikan
bahwa RAM tersebut dari bahan yang sama (keemasan atau keperakan). Jika berbeda, sebaiknya Anda mengganti RAM tersebut.
2)
ROM
Shadowing Pada beberapa BIOS dan driver 16 bit, kadang-kadang memakai sebagian
(baca : sedikit) RAM sebelum Windows dijalankan. Beberapa BIOS juga terdapat
feature ROM shadowing yang akan mengcopy isi dari system dan video BIOS ROM ke
RAM guna meningkatkan performa komputer (Pada DOS dan Windows 3.1 ). Hal ini
karena kecepatan ROM lebih rendah dari RAM. Tetapi jika Anda memakai Windows
95/98/NT dengan memori yang minim sebaiknya feature ROM shadowing dimatikan
saja (dari CMOS setup), karena Windows 95/98/NT jarang sekali mengakses ROM
sehingga RAM tersebut dapat digunakan oleh Windows.
3)
Penggunaan VGA card on board.
Jika misalnya Anda memiliki RAM 32 Mb dan VGA card 2 Mb, maka RAM yang dapat
digunakan hanya sebesar 30 Mb (32 Mb - 2 Mb). Jadi sebaiknya jangan memakai VGA
card on board.
4)
Terdapat driver atau program
yang dijalankan dari config.sys atau autoexec.bat yang bekerja menggunakan RAM.
Solusinya : Edit file autoexec.bat dan config.sys dengan menggunakan Notepad.
Lalu editlah pada baris yang "mencurigakan" atau yang kira-kira
digunakan untuk me-load program. Bila ketemu tambahkan kata REM (tetapi bila Anda menambahkan kata REM maka
program tersebut tidak akan di-load/dijalankan). Bila Anda memakai driver
CD-ROM 4x dari Teac, ubahlah parameter xmssize= -1 pada autoexec.bat menjadi
xmssize=0.
5)
Virtual
device driver dijalankan dari system.ini. Untuk mengatasinya buka system ini
dengan cara klik Start - Run - ketikkan sysedit. Pilih system.ini. Lalu editlah
pada baris yang kira-kira digunakan untuk meload virtual device driver.
Alternatif lainnya adalah dengan membuat file system.ini yang baru.
6)
Terdapat
baris Maxphyspage pada file system.ini Silakan lihat pada file system.ini,
apakah terdapat baris Maxphyspage atau tidak. Jika ya,
hapus baris tersebut.
7)
Kesalahan pada CMOS setting.
Pada beberapa komputer terdapat feature Memory Hole at 16 Mb atau Hold to 15 Mb
RAM. Jika feature tersebut di enable maka jika Anda memiliki RAM yang lebih
besar dari 15 Mb atau 16 Mb, Windows tetap akan mendeteksi sebesar 15 Mb atau
16 Mb. Untuk mengatasi hal ini, silakan di disable feature tersebut.
8)
Meload Ramdrive.sys dari
config.sys Check your Config.sys file for a line containing
"Ramdrive.sys." If you have this line, it means you are using a RAM
drive. To disable the RAM drive, remove or disable the line in the Config.sys
file that contains "ramdrive.sys." To disable the line, use a text
editor (such as Notepad) to edit the Config.sys file and place a semicolon (;)
at the beginning of the line. Buka file config.sys dengan Notepad. Cek pada
file tersebut, apakah terdapat baris ramdrive.sys. Jika ya, hapus baris tersebut.
27. Router
Hang, dan Perlu Direstart.
Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun
belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat
koneksi Internet pada PC yang terhubung dengan router.
Solusi:
Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami
hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu
yang bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan
restart router (mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali).
Langkah 1:
Sekiranya produsen
router telah menyediakan update firmware, Anda bisa mencobanya untuk mengupdate
firmware untuk memperbaiki proses routing dan mencegah crash pada router.
Langkah 2:
Anda dapat melakukan
tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa disebabkan karena virus, juga
spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan antispyware yang telah
ter-update, untuk mengecek masing-masing PC.
Langkah 3:
Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client
router tersebut. Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P).
Aplikasi semacam ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak
dikonfigurasikan dengan baik, software P2P bisa saja membuka sharring
permission-nya, sehingga jika request terlalu banyak otomatis akan membebani
kerja router Anda.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus